Konstruksi Pemberitaan
Proses konstruksi realitas dalam media massa dimulai dengan adanya realitas pertama berupa keadaan, benda, pikiran, orang, peristiwa, dan sebagainya. Secara umum sistem komunikasi adalah faktor yang mempengaruhi seseorang dalam membuat wacana. Secara tidak langsung, dinamika internal dan eksternal sangat mempengaruhi proses konstruksi. Ini juga menunjukan bahwa pembentukan wacana tidak berada pada ruang vakum.
Pengaruh tersebut bisa datang dari pribadi dalam bentuk kepentingan idealis, ideologis, dan sebagainya maupun dari kepentingan eksternal dari khalayak sasaran sebagai pasar, sponsor, dan sebagainya.
Menurut Fishman ada dua kecenderungan bagaimana proses produksi berita dilihat. Pandangan pertama sering disebut sebagai pandangan seleksi berita (selectivity of news). Seleksi ini dari wartawan di lapangan yang akan memilih mana yang penting dan mana yang tidak penting.
Setelah berita itu masuk ketangan redaktur, akan diseleksi lagi dan disunting dengan menekankan bagian mana yang perlu ditambah. Pandangan ini mengandaikan seolah-olah ada realitas yang benar-benar riil yang ada di luar diri wartawan. Realitas yang riil itulah yang akan diseleksi oleh wartawan kemudian dibentuk dalam sebuah berita, (Eriyanto, 2007: 100).
Pendekatan kedua yakni pendekatan pembentukan berita (creation of news). Dalam perspekif ini, peristiwa bukan diseleksi melainkan dibentuk. Wartawanlah yang membentuk peristiwa.
0 komentar:
Posting Komentar