Proses Produksi Berita Televisi
Produksi televisi idealnya memang harus melalui beberapa tahapan-tahapan produksi, namun berbeda dengan produksi program non berita atau non fiksi lainnya, produksi berita televisi harus dilakukan dengan cepat. Bahkan pada situasi tertentu, produksi berita televisi, semua tahapan harus dilakukan secara bersamaan. Misalnya mengejar peristiwa besar seperti helikopter jatuh. Gambar dan audio langsung ditayangkan (di-roll), tanpa tahapan akhir, tanpa konstruksi jurnalistik.
Dalam kondisi ini gambar audio visual yang ditayangkan kepada khalayak televisi merupakan sebuah peristiwa yang sedang berlangsung (as happen).
Dalam buku yang ditulis Andi Facruddin tentang dasar-dasar produksi televisi menyebutkan beberapa tahapan produksi sebuah berita televisi yakni sebagai berikut:
Dalam kondisi ini gambar audio visual yang ditayangkan kepada khalayak televisi merupakan sebuah peristiwa yang sedang berlangsung (as happen).
Dalam buku yang ditulis Andi Facruddin tentang dasar-dasar produksi televisi menyebutkan beberapa tahapan produksi sebuah berita televisi yakni sebagai berikut:
- Praproduksi, yang meliputi menemukan idea tau gagasan tentang isu terhangat, momentum agenda event, fenomena, follow up berita, penentuan topik liputan, angle, rapat persiapan, rencana peliputan, memanfaatkan jejaring dan pengecekan perlengkapan serta koordinasi dengan koordinator liputan atau koordinator daerah.
- Produksi, yang meliputi peliputan, koreksi audio visual, seleksi materi hasil liputan, rapat redaksi, dan struktur penulisan atau format penyajian.
- Pascaproduksi, yang meliputi convert editing (offline/ online) pengisian suara atau dubbing/manipulating, title/sub title, efek, mixing, dan preview.
- On Air, yang meliputi on berita, dan evaluasi berita.
0 komentar:
Posting Komentar