Lomba Sepeda di Atas Air
Lomba Sepeda di Atas Air. Foto: Taufik Qurahman |
Semarakkan perayaan Idul Fitri 1435 H di Kelurahan Raraa, Kecamatan Ladongi, Kabupaten Kolaka Timur, warga menggelar lomba ketangkasan unik, sepeda di atas air. Lomba yang bertujuan untuk mengibur masyarakat ini bahkan telah digelar sejak tahun 80-an.
Lomba ketangkasan sepeda di atas air, merupakan kegiatan khas yang digelar warga Kelurahan Raraa, Kecamatan Ladongi, Kabupaten Kolaka Timur untuk menyemarakkan suasana perayaan idul fitri.
Lomba Sepeda di Atas Air. Foto: Taufik Qurahman |
Bermula tahun 80-an, sejak para transmigran asal Pulau Jawa tinggal di wilayah tersebut, lomba ketangkasan ini, hanya kegiatan alternatif untuk meramaikan perayaan lebaran. Namun karena atusias masyarakat cukup baik, sehingga kegiatan ini terus dilestarikan hingga saat ini.
Lomba ketangkasan sepeda di atas air ini, merupakan lomba menyeberangi sungai pada titian kayu sepanjang 50 meter, dengan menggunakan sepeda.
Lomba ketangkasan sepeda di atas air ini, merupakan lomba menyeberangi sungai pada titian kayu sepanjang 50 meter, dengan menggunakan sepeda.
Lomba Sepeda di Atas Air. Foto: Taufik Qurahman |
Sebagai tantangan untuk peserta, jembatan kayu yang dibuat semakin mengecil saat mendekati ujung lintasan. Dari mulai papan selebar 20 centi meter, kemudian menjadi berukuran 5 centi meter, yang juga dibuat bergoyang.
Selain menjadi hiburan buat masyarakat, lomba ini juga menyajikan hadiah menarik, yakni sebuah sepeda motor. Namun untuk mendapatkan hadiah tersebut, peserta harus melewati titian sebanyak 4 kali berturut-turut. Selain itu, hadiah menarik lain yang disediakan seperti kulkas, televisi, handphone, serta perlengkapan mandi. Untuk dapat menyaksikan lomba ketangkasan ini, penonton diharuskan membayar tiket sebesar Rp. 5000.
Selain menjadi hiburan buat masyarakat, lomba ini juga menyajikan hadiah menarik, yakni sebuah sepeda motor. Namun untuk mendapatkan hadiah tersebut, peserta harus melewati titian sebanyak 4 kali berturut-turut. Selain itu, hadiah menarik lain yang disediakan seperti kulkas, televisi, handphone, serta perlengkapan mandi. Untuk dapat menyaksikan lomba ketangkasan ini, penonton diharuskan membayar tiket sebesar Rp. 5000.
Berdasarkan catatan panita, setiap harinya penonton yang datang di arena lomba mencapai 500 orang lebih. Para penonton tak hanya datang dari desa sekitar, tetapi juga dari desa-desa yang cukup jauh. Salah satunya La Samade, yang datang bersama anaknya untuk menonton lomba ketangkasan ini.
Selain penonton, peserta yang terlibat dalam kegiatan ini juga tidak hanya dari wilayah setempat namun juga dari berbagai desa dan kelurahan di kabupaten kolaka timur.
Terkait pelaksanaan kegiatan lomba ketangkasan sepeda di atas air ini, Ketua Panitia Rasman mengungkapkan, kegiatan ketangkasan ini, akan terus dilestarikan sebagai hiburan untuk masyarakat. Selain itu, hal ini juga untuk menghindarkan masyarakat terjadinya kecelakaan di jalanan, khususnya saat menuju tempat wisata atau hiburan.
Rasman juga mengungkapkan, kegiatan ini juga merupakan salah satu bentuk
pengumpulan dana untuk pembangunan sejumlah masjid di Kelurahan Raraa.
Untuk peolehan dana, selama 7 hari pelaksanaan, panitia menargetkan dapat memperoleh Rp. 100 juta untuk disumbangkan bagi pembangunan masjid.
Untuk peolehan dana, selama 7 hari pelaksanaan, panitia menargetkan dapat memperoleh Rp. 100 juta untuk disumbangkan bagi pembangunan masjid.
Reporter: Taufik Qurahman
Editor: Taya
Editor: Taya
0 komentar:
Posting Komentar